Bacaan Puncta : Lukas 5 : 1-11
Dibuat oleh : Fr. Jacobus Raka Graditya Putra
Saudara Saudari yang terkasih, bacaan hari ini mengisahkan tentang simon yang sedang mencari ikan namun tidak kunjung mendapat ikan walaupun sudah mencari semalaman. Namun ketika Yesus hadir di perahunya dan menyuruh simon untuk menebarkan jalannya maka Simon akhirnya bisa mendapatkan ikan yang sangat banyak bahkan sampai perahunya hampir koyak. Peristiwa dimana Yesus menjadikan Simon Petrus, dari penjala ikan menjadi penjala manusia.
Ketika merenungkan bacaan ini saya teringat akan satu pengalaman, ketika saya masih berada di Seminari Menengah Mertoyudan. Waktu itu saya dan teman-teman saya sedang sibuk mengurusi acara ulang tahun Petrus Canisius yang ke-111, singkat cerita acara yang sering kita sebut "Petca", membutuhkan properti sebuah motor vespa. Motor Vespa ini milik teman saya yang tinggal di sekitar daerah mertoyudan dan juga dulunya dia seorang seminaris juga.
Teman saya ini bernama Vidho. Suatu malam ketika acara pertama Petca sudah selesai, saya dan satu teman saya, Jose, hendak mengembalikan Vespa milik Vidho ternyata vespa itu tidak bisa nyala, padahal sebelumnya masih bisa nyala. Akhirnya kami memutuskan untuk mengisi bensin terlebih dahulu, pikir kami kami akan mengisi dengan bensin eceran terlebih dahulu, karena lokasi pom bensin cukup jauh dari seminari.
Namun ternyata sekitar seminari tidak ada yang jualan bensin sama sekali. Akhirnya kami memutuskan untuk menyusuri sekitar mencari bensin eceran, namun hasilnya tetap tidak menemukan. Akhirnya kami berfikir "ah yasudah mau bagaimana lagi di dorong saja lah sampai pom bensin, nanti diisi lalu jaln deh sampai rumah Vidho." Tiba tiba ada satu bapak-bapak yang menawarkan bantuan kepada kami dengan mendorong Vespa dengan kakinya sampai ke pom bensin. “Motornya kenapa dek?’ "Habis bensin kayaknya pak." "Wah yauda ayok satu bonceng saya satunya di motor, saya dorong sampai pom bensin" "Wah yang bener pak?" "Iya bener" "Terimakasih banyak pak"
Akhirnya tibalah kita di pom bensin, kami pun mengisi bensin, dengan harap setelah diisi lalu motornya nyala dan bisa langsung menuju rumah Vidho. Namun ternyata, setelah selesai mengisi, entah kenapa motornya tetap tidak mau menyala. Kami bingung dan putus asa. Satu-satunya hal yang bisa kami lakukan adalah mendorong motor itu sampai ke Rumah Vidho. Namun setelah kami dengan berat hati memutuskan untuk mendorong, tiba-tiba datang masmas dengan motor mio, mendekat ke kami, lalu bertanya "mogok mas?" "Iya nih mas" "Mau kemana emangnya" “Mau ke daerah Bumi Prayudan mas..” "Woh jauh iku, tak anter aja.." "Ah jangan mas ngerepotin nanti" "Ndak kok, kebetulan searah, nanti satu bonceng saya satunya di depan, nanti saya dorong.." "Wah mas terimakasih banyak ya" Akhirnya kami mendapat bantuan yang kedua kalinya dan diantar oleh mas-mas tadi sampai ke runah Vidho. dan kami kembali lagi ke Seminari jalan kaki.
Saudara-saudara yang terkasih, dari pengalaman ini, Tuhan hadir kepada saya, dua kali untuk menolong saya, sama seperti ketika Yesus hadir ke perahu simon dan menyuruh simon untuk menebarkan jalanya untuk menangkap ikan. Dalam pengalaman ini Tuhan hadir melalui pribadi-pribadi yang membantu saya atas ketergerakan hatinya untuk menolong orang yang kesusahan. Tuhan memilih orang-orang tadi dan menggerakan hatinya untuk menebarkan pertolongan kasih Tuhan. Maka dari itu dalam bacaan ini kita diingatkan kembali bahwa kita semua adalah pilihan Tuhan. Dari bacaan dan contoh pengalaman ini juga, kita telah dipilih Tuhan untuk menjadi penjala manusia, tentu kita juga diajak untuk mau menebarkan jala, jala kasih Tuhan. Manusia yang penuh dengan kelemahan, mendapat rahmat pertolongan dari Tuhan. dan kita juga mau mengikuti Tuhan dengan sukacita menebarkan kasihnya. Pertanyaan reflektif yang bisa kita renungkan, apakah diri kita sudah menyadari bahwa diri kita adalah pribadi pilihan Tuhan? dan apakah kita mau menjadi “Penjala Manusia” untuk menebarkan kasih dan kabar baik untuk sesama?
Gambar : Tahbisan Diakonat 2023
留言