top of page
Postingan Instagram Projak.jpg

Menjadi Abdi di Ladang Ilahi

Diperbarui: 29 Okt 2023

Dibuat oleh : Fr. Javier Soga Dema


Bersyukur atas Misa penjubahan yang sudah berjalan dengan lancar. Rasanya sungguh berbeda ketika sedang menyiapkan penjubahan dan sesudah penjubahan. Walaupun moment ini hanya sekali seumur hidup, kami dituntut untuk setia, dan terus berbahagia dalam menjalani panggilan. Pesan homili yang disampaikan Romo Purbo sangatlah menarik, tentang berjaga-jaga dan selalu berhati-hati dalam hidup di zaman ini, zaman yang mengandalkan uang dalam kehidupan.


Kami sebagai satu angkatan dituntut untuk saling menjaga dan melindungi serta bahu-membahu mengatasi segala persoalan yang ada. Wajib untuk saling mengingatkan untuk tidak egois dan selalu rendah hati kepada siapa saja. Perbedaan karakter, emosi, dan cara pandang juga mesti kami nikmati dan jalani untuk belajar menerima serta menemukan kehendak Tuhan dalam diri kami. Tujuannya adalah untuk menjadi utuh dan kuat. Tanpa Tuhan yang hadir lewat berbagai orang yang selalu mendukung kami hingga penjubahan ini tentu semua ini tidak berarti apa-apa, ada orangtua, para staff, dan juga orang-orang dibalik layar yang sudah membantu kami mempersiapkan rangkaian penjubahan kami. Meskipun kami banyak kekurangan, Tuhan akan selalu menolong dan membantu membuat kami tetap utuh dan kuat. “Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menciptakan langit dan bumi” (Mzm 124:8), Tanpanya kami hanyalah sekumpulan elemen kecil yang tidak berarti, kami diasah dan dibentuk bersama di puruhita ini untuk menjadi utuh dan kuat. Memilah dan memurnikan tindakan, perbuatan, dan motivasi, sehingga siap untuk melayani dan menyebarkan benih cinta kasihnya kepada sesama.


Bila ada yang jatuh dan bimbang karena berbagai macam persoalan, sebagai satu angkatan kami harus saling membantu dan meyakinkan bahwa Tuhan akan selalu menemani dalam setiap perjalanan hidup panggilan. Segala pekerjaannya akan dapat terlaksana jika Tuhan selalu beserta kita, dan bersama-sama kami diajak untuk menemukan misteri yang Allah berikan dalam kehidupan kami lewat perkara kecil ataupun besar. Seminggu setelah penjubahan sudah berlalu, tanggung jawab tidak hanya untuk pakaian hari-hari tetapi jubah yang kami punya sekarang. Hal ini bisa dijadikan indikator terhadap panggilan kami, dan sarana inisiatif dari kami untuk saling mengingatkan peran dan status yang sudah Tuhan berikan. Niat dan hal konkret yang ini kami jalani adalah rajin untuk mencuci jubah dan giat dalam berdoa. Semoga moment ini akan kami ingat selalu dan menjadi insipirasi bagi angkatan kami untuk semakin kuat melangkah.



 
 
 

Comments


bottom of page