top of page
Postingan Instagram Projak.jpg

"Membasuh dengan hati"

Bacaan Puncta  : Yohanes 13: 1-15

Dibuat oleh : Fr. Jacobus Raka Graditya Putra

Malam itu, Yesus tahu bahwa waktu-Nya tinggal sedikit. Dia tahu sebentar lagi penderitaan datang. Tapi justru di saat seperti itu, Dia memilih untuk melakukan sesuatu yang luar biasa: Dia bangkit dari meja makan, menanggalkan jubah-Nya, mengambil kain dan baskom air, lalu mulai membasuh kaki para murid-Nya. Satu per satu. Termasuk kaki Yudas yang akan mengkhianati-Nya.

Saudara-saudari yang terkasih, perlu kita sadari, Yesus tidak hanya mengajarkan para muridnya dengan kata-kata, melainkan, Dia memberi teladan secara langsung. Sebagai seorang kristiani, kita terbiasa mendengar atau bahkan belajar tentang kasih, pelayanan, kerendahan hati.

Tapi malam ini Yesus berkata, “Jangan cuma tahu. Lakukanlah seperti yang Aku lakukan.” Membasuh kaki itu bukan soal mencuci kaki dengan air dan sebagainya, melainkan hal ini berkaitan dengan hati. Hal ini berkaitan dengan kesiapan diri kita untuk mau merendahkan hati, bahkan ketika kita punya posisi lebih tinggi, atau merasa lebih benar.

Sebagai manusia , terkadang kita sombong, merasa paling hebat, merasa paling oke, dan merasa paling-paling yang lainnya. Hal yang sering terjadi dalam diri kita, terkadang kita lebih mudah untuk cepat memberikan pendapat daripada uluran tangan. Kita lebih gampang menilai sesama daripada mendengarkan. Tapi hari ini Yesus berkata kepada kita semua “Kalau Aku saja, Gurumu, mau membasuh kakimu… kamu juga harus saling membasuh kaki.”

Maka pertanyaannya untuk kita sekarang adalah kira-kira Siapa yang perlu aku basuh hari ini? Tentunya hal ini  bukan dipahami secara harfiah. Tapi bisa jadi dalam hidup kita, di waktu tertentu, ada sesama yang sedang murung, yang mungkin perlu saya hampiri dan dengarkan. Atau sesama yang mungkin bagi kita  menyebalkan, dan orang yang tidak kita suka, yang perlu aku doakan diam-diam dan tetap aku sambut dengan senyum. Atau bahkan keluarga dan sesama, yang perlu aku layani lebih dari sekadar kewajiban.

Yesus tidak menunggu murid-murid-Nya layak dibasuh. Dia membasuh mereka karena kasih-Nya total. Maka, kita pun tidak perlu menunggu situasi sempurna untuk melayani.Layanilah sekarang. Kasihilah sekarang. Turunlah dari tempat nyaman dan rendahkanlah diri, sekarang.

Menjadi orang kristiani bukan hanya menjadi pribadi yang sekedar beriman dan percaya. Lebih dari itu semua kita perlu siap menjadi pribadi yang siap mencintai, setia, dan rendah hati seperti teladan yang diberikan oleh Yesus.

Maka saudara- saudari yang terkasih mari kita tanyakan pada diri sendiri dan renungkan : Tuhan, kepada siapa aku Kau utus hari ini untuk aku “basuh kakinya”? Sesuatu apa yang mungkin bisa aku lakukan?

Selamat memasuki Tri Hari Suci, Tuhan Yesus Memberkati!


Gambar : Frater TOR 2024 melakukan kegiatan naik gunung bersama
Gambar : Frater TOR 2024 melakukan kegiatan naik gunung bersama

Comments


bottom of page