Bacaan Puncta : Yesaya 41:13-20
Dibuat oleh : Fr. Ignatius Tegar C. Pagasing
Romo dan para frater terkasih, punctum dan permenungan yang ingin coba saya bagikan kepada para frater dan romo pada malam hari ini, yaitu mengenai Tuhan adalah Penolongku.
Ketika kita menghadapi ketidakpastian dalam hidup — entah itu dalam pekerjaan, kesehatan, atau relasi — kita sering merasa kecil dan tak berdaya. Salah satu contoh yang nyata adalah saat kita menghadapi ujian, baik itu ujian akademis, profesional, maupun ujian dalam kehidupan sehari-hari. Ada rasa cemas, takut gagal, dan tidak yakin apakah kita mampu melewati tantangan itu. Dalam momen-momen seperti ini, Tuhan mengingatkan bahwa kita tidak sendiri. Dia ada bersama kita, menopang kita.
Dalam ayat 13-14, Tuhan berkata, “Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.” Di tengah ketakutan dan kelemahan, Tuhan hadir sebagai Penolong yang setia. Bayangkan hubungan kita dengan Tuhan seperti seorang anak kecil yang gemetar saat akan menjalani ujian sulit. Dia merasa takut dan ragu tetapi kemudian ia merasakan ketenangan karena ayahnya menggenggam tangannya dan berkata, “Jangan takut, Aku bersamamu.” Atau dalam konteks kehidupan kita saat ini, saat-saat ujian akhir semester sedang kita jalani. Kita merasa takut akan apa yang akan terjadi kedepannya. Tetapi ingatlah selalu, jangan takut. Tuhan selalu menyertai dan membantu kita dalam kesusahan. Demikianlah Tuhan memegang tangan kita, menuntun kita, memberi kekuatan dan keberanian untuk melangkah. Ketika kita berserah kepada Tuhan dan mengandalkan pertolongan-Nya, hasilnya adalah kedamaian, keberanian, dan keyakinan yang baru bahwa kita akan berhasil. Ada suatu rasa positif yang muncul bahwa kita akan berhasil apabila menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan.
Kita diajak untuk percaya penuh kepada Tuhan yang memegang tangan kita. Dalam doa dan iman, mari kita serahkan segala kecemasan kepada-Nya. Biarkan kehadiran-Nya yang penuh kasih memampukan kita melangkah dengan tenang dan penuh keyakinan. Ketika kita percaya kepada-Nya, kita tidak hanya menerima kekuatan, tetapi juga mengalami damai sejahtera yang melampaui pengertian manusia. Dengan demikian dalam hidup kita tidak perlu takut lagi akan persoalan yang menghadang karena Tuhan akan selalu menolong kita.
Doa Penutup: Tuhan yang penuh kasih, Engkau adalah Penolong dan Penyedia kami yang setia. Dalam menghadapi ketakutan dan ketidakpastian hidup, ajari kami untuk selalu percaya kepada-Mu, mengandalkan kekuatan-Mu, dan hidup bagi kemuliaan-Mu. Terima kasih atas penyertaan-Mu yang tak pernah meninggalkan kami, bahkan di tengah badai kehidupan. Amin.
![Gambar: Foto bersama satu komunita Wisma Cempaka Putih Timur](https://static.wixstatic.com/media/2284fe_3a708a053a8e48d49ae7b73baedf18a4~mv2.png/v1/fill/w_980,h_551,al_c,q_90,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/2284fe_3a708a053a8e48d49ae7b73baedf18a4~mv2.png)
Comentarios