top of page
Postingan Instagram Projak.jpg

"Hasrat mengetahui"

seminaritinggikaj

Bacaan Puncta : Lukas 9: 7-9

Dibuat oleh : Fr Petrus Daniellyanto


“ Siapakah gerangan Dia ini yang kabarnya melakukan hal hal demikian? Lalu Herodes berusaha supaya dapat bertemu Yesus”


Dari bacaan yang telah kita dengarkan bersama, penggalan pada ayat 9 mempunyai keterkaitan dengan hasrat manusia yaitu rasa ingin tahu. Herodes sama seperti manusia lainnya yang tergerak untuk berusaha mencari tahu mengenai Yesus, karena Dia telah melakukan hal-hal yang luar biasa. Kita pun sama seperti Herodes yang punya rasa ingin tahu yang besar. Rasa ingin tahu itu membuat kita berupaya untuk mencari tahu,  seperti halnya ketika kita ingin memahami sesuatu kita akan berusaha mencari tahu dengan membaca buku, bertanya kepada para guru serta tergerak untuk melakukan hal-hal yang diperlukan agar dapat mengetahuinya. Namun seringkali ketika kita telah menemukan jawaban yang kita ingin, kita merasa cepat puas dengan hal itu. Apa lagi dalam dunia yang sudah serba digital ini dimana informasi mudah sekali didapatkan. Informasi apapun bisa kita dapatkan dengan mudah, hanya perlu mengetik apa yang ingin dicari dalam google, lalu layar akan menampilkan jawaban dari pencarian tersebut. Bahkan zaman sekarang sudah ada AI yang dapat membantu dalam mengerjakan tugas. Namun jika tugas tersebut dikerjakan seluruhnya oleh AI, apakah aku sungguh dapat memahami tugas tersebut? Disinilah rasa ingin tahu berperan, kita mencari tahu bagaimana caranya jawaban tersebut didapatkan. Maka satu poin yang ingin saya bagikan adalah kemendalaman. Seperti halnya Herodes yang bertanya-tanya mengenai siapakah Yesus ini? Orang yang telah melakukan hal-hal besar, yang disandingkan dengan Elia dan Yohanes. Herodes ingin mengetahui kebenaran tentang Yesus maka  dia berupaya untuk bertemu dengan Yesus.


 Jika melihat keingintahuan Herodes mengenai Yesus, apakah kita juga sama seperti Herodes yang ingin mengetahui tentang Yesus? Apakah kita sungguh mengenal-Nya? Terkadang kita  merasa bahwa kita sudah dekat dengan Tuhan, namun apakah sungguh seperti itu?  Maka kita perlu melihat kembali kedalam diri apakah kita sungguh mengenali Yesus yang hadir dalam diri kita? Kemendalaman itu sama seperti orang yang mengalami suatu penderitaan, orang yang mengalami hal tersebut mungkin akan mengeluh, marah, dan menyalahkan keadaan, mengapa hal ini terjadi kepadaku? Orang-orang lupa bahwa seharusnya mereka mencari makna yang terdapat dalam peristiwa ini dan bukanya mengeluh karena itu tidak akan mengubah apapun. Mencari makna dalam suatu penderitaan  bukan hal yang mudah. Mencari tahu makna apa yang ingin disampaikan oleh Tuhan mengenai apa yang menimpa diri kita membutuhkan sebuah kesadaran bahwa, dalam prosesnya dibutuhkan pengolahan yang akhirnya membuat kita setidak tidaknya mencapai sebuah makna.

Terkadang untuk mencapai kemendalaman, kita membutuhkan keheningan agar dapat menemukan diri kita sendiri.  Hal itu juga tidak dapat sekali jadi. Seperti halnya membaca sebuah buku pengetahuan, kita tidak bisa langsung mengerti isi buku hanya dengan sekali membaca.  Diperlukan sebuah usaha dan pengulangan untuk memahaminya. Dalam mengenal Yesus pun kita tidak dapat berkata aku mengenalnya jika aku hanya datang saat merasa kesulitan saja. Maka diperlukan sebuah kebiasaan baik, sebuah pengulangan dan pengolahan yang terus menerus agar kita semakin mengenal Yesus. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah berdoa. Berdoa berarti berbicara dengan Allah, dengan kita berbicara dengan Allah kita akan semakin dekat dengannya. Proses ini perlu dilakukan secara terus-menerus agar menghasilkan buahnya. 


Maka penting bagi kita untuk melaksanakan sebuah pengulangan yang akhirnya menghasilkan buah kemendalaman. 


Gambar : Rekoleksi bersama Bapa Uskup

43 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


FRATER PROJAK

Seminari Tinggi Santo Yohanes Paulus II 

Keuskupan Agung Jakarta

Jl. Cempaka Putih Timur XXV No. 7-8, Jakarta 10510

Follow Kami 

  • Instagram
  • TikTok
  • Youtube
  • Facebook

©2023 by fraterprojak. Proudly created with Bidel Panggilan

bottom of page