“Yesus berkata: ' Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
(Yoh 23: 34)
Dahulu kala, terdapat sebuah kerajaan besar dan masyhur di seluruh negeri. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja yang sangat mulia dan agung di seluruh dunia. Sang Raja mempunyai Perdana Menteri yang sangat dipercaya di seluruh kerajaan. Setiap kali Sang Raja melakukan tugas di luar kerajaan, Perdana Menteri dipercaya menggantikan Sang Raja.
Suatu ketika, Sang Raja sedang melakukan kunjungan ke negeri yang jauh. Sang Raja menunjuk sa Perdana Menteri untuk menggantikan tugasnya. Saat itu, tidak ada yang mengetahui bahwa ada orang asing yang berniat menghancurkan istana kerajaan.
Ketika sedang berkeliling di taman kerajaan, Sang Perdana Menteri terjatuh ke tanah. Ia tertembak oleh orang asing tersebut yang bersembunyi di balik semak-semak. Peristiwa tersebut membuat seisi istana gempar karena Perdana Menteri, pengganti Sang Raja telah tertembak. Akhirnya, Perdana Menteri menjalani masa pengobatan di istana oleh seorang tabib tepercaya. Orang asing tersebut dibawa ke penjara kerajaan.
Setelah pulih, Perdana Menteri ingin berjumpa dengan orang asing yang telah menembaknya. Perdana Menteri tersebut membawa beberapa pakaian dan roti yang telah dibungkus dalam sebuah keranjang. Setibanya di penjara kerajaan, Perdana Menteri menyuruh para prajurit membuka sel tempat orang asing tersebut. Tidak disangka bahwa Perdana Menteri mengeluarkan dan memberikan keranjang yang berisi beberapa pakaian dan roti tersebut kepada orang yang telah menembaknya. Sang Perdana Menteri berkata bahwa ia telah memaafkan orang asing tersebut.
Cerita di atas adalah cerita pengandaian tentang peristiwa penembakan Mehmet Ali Agca kepada Paus Yohanes Paulus II. Ali Agca sebagai orang asing, dan Paus Yohanes Paulus II sebagai Perdana Menteri Kristus, Sang Raja mulia dan agung. Ia hampir mati karena peristiwa penembakan tersebut, Paus Yohanes Paulus II mengampuni Mehmet Ali Agca.
Peristiwa pengampunan Yohanes Paulus II kepada Mehmet Ali Agca mengingatkan kita akan peristiwa Yesus mengampuni orang-orang yang telah menyalibkan-Nya. Dari atas salib, Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Yoh 23: 34). Kita sadar bahwa mengampuni orang yang berbuat salah kepada kita bukan hal mudah. Kita memilih untuk diam, menjauh, bahkan mengutuki orang yang telah menyakiti kita. Namun, hal itu bukanlah hal yang tepat seturut dengan teladan yang Yesus berikan. Melalui Yesus dan Paus Yohanes Paulus II, kita diajak untuk mau mengampuni setiap orang yang telah menyakiti kita. Bukan semata-mata karena saya benar dan dia salah, melainkan karena kita sudah terlebih dahulu dikasihi oleh Tuhan. Dalam doa “Bapa Kami”, kita juga sering mengucapkan, “... Ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami...” Kiranya, ketika kita mau dan mampu mengampuni orang yang berbuat salah kepada kita, kita juga akan menerima hal yang sama dari Dia yang selalu mencintai kita. Tuhan memberkati.
![](https://static.wixstatic.com/media/2284fe_414503488ba24d0cacad178ee14cba77~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_1470,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/2284fe_414503488ba24d0cacad178ee14cba77~mv2.jpg)
Comentarios